alternator akan
diputar mesin melalui van belt dan
dihasilkanlah arus listrik yang akan mengalir ke semua peralatan dan
termasuk accu. Kalau tegangan yang dideteksi tinggi, maka secara otomatis,
arus yang dihasilkan alternator, akan kecil.
Namun kalau tegangan nya
dideteksi rendah, maka secara otomatis arus yang dihasilkan alternator akan
besar dan hal ini akan membebani mesin. Arus yang dikeluarkan oleh
alternator dalam keadaan tegangan rendah ini, juga akan dibatasi, supaya
kumparan alternator dan dioda penyearahnya tidak rusak, karena over current
atau kelebihan arus.
Nah besar arus maksimum inilah yang disebutkan sebagai
spesifikasi alternator.
dihasilkanlah arus listrik yang akan mengalir ke semua peralatan dan
termasuk accu. Kalau tegangan yang dideteksi tinggi, maka secara otomatis,
arus yang dihasilkan alternator, akan kecil.
Namun kalau tegangan nya
dideteksi rendah, maka secara otomatis arus yang dihasilkan alternator akan
besar dan hal ini akan membebani mesin. Arus yang dikeluarkan oleh
alternator dalam keadaan tegangan rendah ini, juga akan dibatasi, supaya
kumparan alternator dan dioda penyearahnya tidak rusak, karena over current
atau kelebihan arus.
Nah besar arus maksimum inilah yang disebutkan sebagai
spesifikasi alternator.
Oleh karena itu, bila alternator atau dynamo ampere ini rusak maka genset tidak akan bisa distater. Meski aki masih baru sekali pun.
Alternator memang jarang sekali rusak kecuali masa pakai yang telah habis atau
aus. Namun, alternator baru pun bisa rusak karena perlakuan yang salah. Satu
diantara penyebab kerusakkan itu adalah beban cas yang
jauh lebih besar ketimbang kapasitas maksimal peranti ini.
Umumnya, pabrikan merancang kapasitas alternator 40 – 60 amphere.
Sedangkan usia ideal 6 – 6 tahun. Tapi, bila perlakuan pemilik
terhadap peranti ini bagus, maka akan lebih awet.
Dinamo ampere |
TIPE AGAR ALTERNATOR CHARGE ATAU DINAMO
AMPERE AWET
1. Pastikan
beben cas benar-benar sesuai kapasitas
Seperti
disebutkan di atas, umumnya pabrikan merancang alternator memiliki kapasitas
tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan peranti elektronik yang banyak
mengkonsumsi tenaga setrum juga dibatasi agar tidak melebihi.
Bila penggunaan listrik itu hanya satu dua kali dilakukan, penurunan kemampuan alternator tidak akan terlihat. Tapi bila hal itu dilakukan secara terus menerus, maka alternator akan mengalami penurunan kemampuan dalam menghasilkan arus listrik.“Tetapi kemampuan alternator tetap saja ada batasnya. Karena itu, perhatikan ketentuan dari pabrikan,”
2. Pastikan
kutub Positif (+) dan Kutub negative (-) dengan benar
Pemasangan
ini perlu diperhatikan serius.Pasalnya, bila pemasangan kutub salah, atau
terbalik, maka kiprok akan jebol atau rusak. Begitupun dengan berbagai kabel
kelistrikan.
Bila pemasangan kabel-kabel itu tidak tepat, selain menyebabkan listrik boros juga berpotensi IC alternator cepat rusak.
Pemasangan
kabel yang perlu diperiksa itu juga termasuk kabel plus alternator ke kabel
plus aki. Sebab, bila sambungannya tidak tepat atau renggang dan putaran mesin
tinggi maka alternator akan rusak.
3. Pastikan
V-Belt terpasang dengan benar
Satu hal yang
wajib Anda perhatikan adalah, tingkat ketegangan atau posisi V-Belt jangan
terlalu kencang dan kendor. Bila terlalu kencang maka putaran alternator
dipaksa melebihi kapasitas atau kemampuannya.
“Akibatnya laher alternator akan rusak,”
Begitu pun
bila tali atau sabuk itu terlalu kendor, tarikan akan tersendat-sendat.
Sehingga, selain arus listrik yang dihasilkan tidak konstan, laher alternator
juga cepat rusak.
Bahkan, perangkat control genset yang menggunakan sumber strum dari alternator dan aki akan cepat rusak. Pasalnya, asupan listrik yang mengalir ke perangkat tersebut tidak ajeg.
4. Kabel Plus
(+) jangan shot body
Bila itu
terjadi, maka akan memicu hubungan arus pndek atau korslet. Akibatnya,
alternator atau dynamo ampere akan rusak. “Oleh karena itu sangat disarankan
untuk memasang pengaman pada kutub plus.
Selain itu, sebaiknya memeriksa kondisi alternator secara rutin minimal tiga bulan sekali. “Pada saat ganti oli, di bengkel biasanya ada perlengkapan deteksi kondisi aki dan alternator,”
Mungkin diantara kita ada yang belum mengetahui cara mengetahui kondisi altenator genset kita. semoga tips ini bermanfaat.
Cara Mengetetahui dinamo ampere rusak
Pertama-tama kita stater mesin seperti biasa, biarkan stationer beberapa saat. Kemudiabn setelah itu kita lepas salah satu kutub kabel accu (boleh yang plus atau yang minus). Apabila mesin tetap hidup setelah kabel accu dilepas berarti kondisi dinamo ampere normal alias masih mengisi strum.
Apabila mesin langsung mati ketika kabel dilepas berarti dinamo ampere tidak mengisiatau rusak ( hanya untuk genset energiser to run )
Pertama-tama kita stater mesin seperti biasa, biarkan stationer beberapa saat. Kemudiabn setelah itu kita lepas salah satu kutub kabel accu (boleh yang plus atau yang minus). Apabila mesin tetap hidup setelah kabel accu dilepas berarti kondisi dinamo ampere normal alias masih mengisi strum.
Apabila mesin langsung mati ketika kabel dilepas berarti dinamo ampere tidak mengisiatau rusak ( hanya untuk genset energiser to run )