Dalam Aktifitas kita memerlukan energi listrik
yang terus menerus atau kontinyu dan handal dalam menjalankan fungsi maupun
produksinya. Akan tetapi suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak
selamanya kontinyu dalam penyalurannya sehingga dibutuhkan generator set (genset)
sebagai back-up suplai utama (PLN).Sebagai kontrol kapan genset mengambil alih
suplai tenaga listrik ke beban ataupun sebaliknya maka diperlukan sebuah system auto Sehingga alat ini yang bisa merigankan operator dalam meng operasikan genset.maka diperlukan panel otomatis genset atau panel ats-amf.
Berikut Material/SPARE PARTS yang biasa dipakai dalam pembuatan panel otomatis genset atau panel ats-amf :
1.Relay
Relay adalah alat yang
dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis mengontrol penghubungan
rangkaian listrik. Relay adalah bagian yang penting dari banyak sistem kontrol,
bermanfaat untuk kontrol jarak jauh dan pengontrolan alat tegangan dan arus
tinggi dengan sinyal kontrol tegangan dan arus rendah.
2.Modul kontrol
Dalam suatu mesin yang
diinginkan bekerja secara automatis maka selain sensor dan aktuator dibutuhkan
komponen utama yaitu sebuah kontroler. Kontroler merupakan otak dari dari suatu
sistem kontrol.
Programmable logic controller (PLC) merupakan suatu bentuk
khususpengontrol berbasis -
mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika,
pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna mengontrol
mesin-mesin dan proses-proses.
PLC, Auto Start & Automains
(Utility) Failure Control ModulesDalam perkembangannya PLC saat
ini diproduksi dalam berbagai bentuk dan fungsi yang lebih modern dan mudah. Modul PLC dengan antarmuka
yang friendly dengan pengguna sudah PLC yang di khususkan untuk sistem transfer
suplai daya seperti ATS-AMF.
MODUL GENSET DAN PANEL |
3.Tombol On/off Tombol tekan atau disebut sakelar ON/OFF banyak digunakan
sebagai alat penghubung atau pemutus rangkaian kontrol. Memiliki dua kontak,
yaitu NC dan NO. Artinya saat sakelar tidak digunakan satu kontak terhubung
Normally Close, dan satu kontak lainnya Normally Open. Ketika kontak ditekan
secara manual kondisinya berbalik posisi menjadi NO dan NC.
Selector Switch
Selector Switch merupakan alat yang di gunakan untuk
memilih. Kerja dari selector switch yaitu menyambung rangkaian sesuai dengan
yang ditunjuk oleh tangkai selector.
Banyak sekali type selector switch, tapi
biasanya hanya dua type yang sering di gunakan, yaitu 2 posisi,
(ON-OFF/Start-Stop/0-1, dll) dan 3 posisi (ON-OFF-ON/Auto-Off-Manual,dll)
Gambar 2 Bentuk fisik dan Simbol Selector Switch
SPARE PARTS PANEL |
4.Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen
elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran
suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi
buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara
5.KontaktorKontaktor adalah komponen
elektromekanik yang dapat berfungsi sebagai penyambung dan pemutus rangkaian,
yang dapat dikendalikan dari jarak jauh pergerakan kontak-kontaknya terjadi
karena adanya gaya electromagnet.Kontaktor magnet merupakan
sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Sebuah koil dengan inti berbentuk huruf E yang diam,
jika koil
dialirkan arus listrik akan menjadi magnet dan menarik inti magnet yang
bergerak dan menarik sekaligus kontak dalam posisi ON. Batang inti yang
bergerak menarik paling sedikit 3 kontak utama dan beberapa kontak bantu bisa
kontak NC atau NO.
6.Fuse Dan MCB
Proteksiatau pengaman sistem daya bisa menggunakan sekering atau Miniatur
Circuit Breaker (MCB).
Sekering sering disebut juga dengan pengaman lebur atau
fuse. Fungsi sekering adalah mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari
gangguan hubung singkat.
MCB sering disebut juga pengaman otomatis.
Pengaman otomatis
ini memutuskan sirkit secara otomatis apabila arusnya melebihi setting dari MCB
tersebut. Pengaman otomatis dapat langsung dioperasikan kembali setelah
mengalami pemutusan (trip) akibat adanya gangguan arus hubung singkat dan beban
lebih.
7.MCCB
MCCB atau yang biasa kita sebut Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman
yang berfungsi sebagai pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus beban
lebih. MCCB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting sesuai
kebutuhan.
8.Auto Battery Charger
Auto Battery charger ini biasanya sebagai charger
yaitu alat ini mendapat suplai listrik dari sumber PLN atau dari generator itu
sendiri. Battery charger untuk mengisi energi listrik ke accu. Accu ini
biasanya berkapasitas 12/24 V, maka battery charger ini harus dapat mengisi
accu sampai kapasitas tersebut.
9.Current Transformer (CT)
Current Transformer atau yang
biasa disebut Trafo arus adalah suatu peralatan listrik yang dapat memperkecil
arus besar menjadi arus kecil, yang dipergunakan dalam rangkaianarus
bolak-balik.
Fungsi CT adalah untuk memperoleh arus yang sebanding dengan arus
yang hendak diukur (sisi sekunder 5 A atau 1 A) dan untuk memisahkan sirkuit
dari sistem yang arus nya hendak diukur (yang selanjutnya di sebut sirkuit
primer) terhadap sirkuit dimana instrumen tersambung (yang selanjutnya disebut
sirkuit sekunder).
CT
yang digunakan untuk memperoleh arus pengukuran dan pengaman adalah jenis Low
Voltage Current Transformer, yaitu CT yang bekerja pada rating tegangan rendah.
10. Metring alat ukur
Jenis alat ukur untuk
menunjukkan secara langsung besaran yang ingin diketahui. Alat ukur tersebut
yaitu ampermeter, voltmeter dan frekuensi meter. Amperemeter adalah alat untuk
mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup.
Amperemeter biasanya
dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik.Voltmeter merupakan alat
untuk mengukur beda potensial dalam suatu rangkaian listrik. Untuk mengukur
beda potensial antara dua titik pada suatu komponen, kedua terminal voltmeter
harus dihubungkan dengan dengan kedua titik yang tegangannya akan diukur
sehingga terhubung secara paralel dengan komponen tersebut.
Prinsip kerja dari
frekuensi meter ini berdasarkan pada
getaran mekanik sejumlah kepingan plat baja yang tipis
membentuk lidah-lidah bergetar. Masing–masing memiliki perbedaan frekuensi
getar dan relatif tidak berjauhan satu sama lain.
Jika kepingan mendapatkan
arus medan magnet dari arus bolak–balik, maka salah satu lidah akan
menimimbulkan getaran dan beresonansi, memberikan defleksi yang besar sesuai
frekuensi yang ditimbulkan oleh arus bolak–balik tersebut.
Bagian ATS - AMF dan Fungsinya
Panel ATS- AMF yang diproduksi mendukung dua operasi transfer atau pemindahan
beban yaitu secara manual dan otomatis.
Bagian luar panel ats-amf |
Keterangan :
1. Lampu Indikator Catudaya Utama (PLN) Tiap Fasa
2. Lampu Indikator Catudaya Cadangan (Genset) Tiap Fasa
3. Amperemeter Pengukur Arus Beban
4. Voltmeter Pengukur Tegangan Beban
5. Selector Switch untuk Voltmeter
6. Frekuensi meter Pengukur frekuensi
7. Amperemeter dan Voltmeter DC untuk Modul DSE PLC
8. Modul DSE (Deepsea) PLC pengntrol kerja ATS-AMF
9. Buzzersebagai alrm
10.Lampu indicator Kontaktor Aktif dan Tombol Tekan Catudaya
Utama (PLN)
11.Lampu indicator Kontaktor Aktif dan Tombol Tekan Catudaya
Cadangan (Genset)
12.Selector Switch untuk memilih Automatic atau Manual Mode
13.Tombol Tekan Emergency Stop
Bagian dalam panel |
Keterangan :
1. Fuse Pengaman untuk mengamankan komponen kontrol yang
sensitif
2. MCB Pengaman untuk mengamankan komponen kontrol
3. Relay Kontrol sebagai pemberi logika 1 atau 0 pada
rangkaian kontrol
4. Trafo Arus / CT untuk mengkonversi arus
5. Kontaktor sebagai penyambung dan pemutus sumber dan beban
6. Battery Charger sebagai backup listrik untuk modul DSE
4420
7. MCCB pengaman rangkaian daya utama
8. Terminal Kabel Kontrol sebagai tempat berkumpulnya ujung
kabel rangkaian kontrol
9. Terminak Kabel Daya sebagai tempat berkumpulnya ujung
kabel rangkaian daya.
Kondisi yang harus diperhatikan dalam transfer dari catu
daya utama (PLN) ke catu daya cadangan (genset) oleh ATS-AMF adalah
dipastikannya beban tersambung hanya pada satu sumber. Sumber utama saja, atau
sumber cadangan saja. Untuk memenuhi kondisi ini, pada ATS-AMF dibuat sistem
interlock.
HUBUNGI KAMI